25 Feb 2010

keteladanan rasululah

setiap orang dapat menemukan pada diri nabi muhammad SAW Suatu keteladanan luhur yang akan mengantar mereka memperoleh rahmat illahi serta kebahagian akhirat. Siapapun dia, baik ibu, ayah, guru, siswa, semuanya dapat mencontoh keteladanan beliau sebagaimana firman Allah dalam Al-quran surat Al-Ahzab ayat 21.

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Dalam Alquran dijelaskan betapa mulia pribadi rasulullah, bahkan perilaku beliau adalah praktek hidup dari nilai-nilai alquran. Kemurahan dan kerendahan hati nabi SAW sangat menonjol, keramahan dan kasih sayang beliau mencakup semua orang.

Dia panutan kita, suri teladan bagi kita. Dialah baginda Rasulullah SAW yang kemuliaannya dipuji penduduk bumi dan langit.

Oleh karena itu tirulah dan ikutilah jejak langkah rasulullah sebagai sosok yang memberikan rahmat bagi alam semesta.

"Sholat khusyu"

Sholat khusyu.

Semua ibadah disampaikan pewajibannya kepada nabi melalui malaikat jibril,tidak demikian halnya dengan shalat ibadah ini disampaikan secara langsung oleh Allah melalui peristiwa besar yang dialami seorang hamba Isra’ dan Mi’raj. Shalat adalah ibadah paling utama dalam islam bahkan ia adalah amal pertama yang akan ditanyakan Allah ketika seseorang masuk ke dalam kuburnya, dan apabila sholatnya baik maka baiklah seluruh amalnya. Tapi apabila sholatnya buruk maka buruklah seluruh amalnya.

Tapi bagaimana caranya agar sholat kita sendiri baik dan diterima oleh Allah?? Jawabannya adalah KHUSYU.

Khusyu dalam shalat adalah sebuah ketundukan hati dalam berzikir dan konsentrasi hati untuk TAAT. Allah SWT berfirman pada surat Al-Baqarah:238

238. Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'.

Sesungguhnya sholat yang khusyu itu mencegah kita dari tindakan keji dan mungkar, tetapi sebaliknya celakalah bagi orang-orang lalai dalam shalatnya.

Sholat yang tidak khusyu adalah musibah bagi seorang mukmin, karena bisa memberi pengaruh buruk terhadap pelaksanaan agamanya. Karena shalatnya adalah tiang penyangga terakhir agama.

Khusyu dalam shalat tidak dapat dibuat atau direkayasa oleh orang yang imannya lemah, dahulu pernah ada seorang laki-laki berpura-pura shalat di masjid dengan khusyu di hadapan Umar bin Khattab ra. Dan umar pun menegurnya “Hai Sang Pemilik Leher, Angkatlah lehermu itu, kekhusyuan itu tidak berada di lehermu, namun bersumber dari dalam hatimu yang memiliki iman kuat dan sehat.

Untuk mendapatkan kekhusyuan itu biasakan kita mengingat kematian dalam sholat tentu lebih mungkin untuk bisa memperbagus sholat kita atau kita menganggap itu adalah sholat terakhir bagi kita

Jadi, ketika sholat kita harus khusyu dan tidak boleh bermain-main karena kita sedang berkomunikasi dengan Allah sang pencipta melalui ayat-ayat dan doa yang kita baca.